Monday, August 10, 2009

TAKSONOMI Carambola

BELIMBING MANIS
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Geraniales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa carambola L.


Other Name : Belimbing lingir, belimbing legi (Jawa); balingbing amis, calingcing (Sunda); bhalingbing manes (Madura); carambola (Inggris)

Asal-usul : Indonesia dan Malaysia
PROFILE PLANTATION
Grow in low altitude to 500 m above sea level. High tree 5 - l2 m. Divarication short; skin stem slippery, colored gray-brown or taupe; dense leaf canopy and finned monstrosity; child leaves 2 - ll fruit; cornered branches, feathery soft yellow that is temporary. Sign of the former leaf form protrusion. Child leaves rounded eggs longer, taper, l, 5 - 9 times l - 4.5 cm, towards the end of the axis the larger, blue-green beneath. A series of growing interest in small branches used oxter leaves; floweret; short rod crimson. Tassel flower collected most of the meeting, the length 1.5 - 7.5 cm. Benangsari some flowers with a short stalk and ovary length, some with handles and long benangsari pistil length. Sheath high + / - 4 mm. Crown flowers white or pale yellow with bright purple kecokelatan edge and edge putih.Daun coupled crown in the middle, rounded eggs lengthwise inverted, with the base edge and pale. 5 benagsari front of the leaf crown tereduksi become staminodia. Fruit buni rounded aft, with 4 - 5 a side mengilat smooth and sharp, at the time of young green after dark yellow. Fruit succulent meat, sweet or sour taste, jonquil, length 4 - l3 cm; seed flat; length + / - l cm, color

AGROEKOLOGI
Require the open, dry land, but the shallow soil water.

SIRSAK / Annona muricata

SIRSAK
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata L.


Other Name : Nangka belanda, nangka sabrang, nangka landa (Jawa), mandalika (Sunda), nangka englan, nangka muris (Madura), zuurzak (Belanda), soursop (Inggris)

Origins : Argentina, Meksiko, Ekuador, Peru

PROFILE PLANTATION
Tree 3 - 8 m, near the fork of land, astigmatism twig, leaf lengthwise, and the base end of the taper, transparent edge, narrow, dark green on the surface shine, under the surface rather dull light green, feathery leaves the bones. Flowers on the outside of the green and yellow in the young. The form of fruit is not uniform but generally ellipse (rounded long) that ends on the wane, green, old, skin of the fruit appear thistly short, soft and bend, pulp soft white or beige and white, fibrous, juicy, sweet, sour, many seeds, brown flat black, surface smooth shine. Seeds. 0 - 1000 m above sea level

Annona squamosa L. /Srikaya

SRIKAYA
TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Magnoliopsida
Subklas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona squamosa L., A. asiatica Vahl., A. cinerea Dunal., A. forshahlii DC, A. biflora Moc. & Sesse


Other Name: delima bintang, sarkaja (Madura), sarikaya (Sunda), custard apple (Inggris)

Origins:India

PROFILE PLANTATION
Small bush or tree, 7 m, branching near the ground, brown stem, branches dangle astigmatism. Leaves rounded or egg lengthwise ellipse long, thin, taper tip, base rounded or obtuse, flat edge, feathered surface, the surface on the old green, light green beneath the surface. Flowers small rounded, 2.5 cm long, tip slightly taper, thick beefy, single or double, on the disposition or dealing with leaves leaves, hang, a handle feathered, crown the outside and green colors in the white colors. Fruit pseudo compound, such as the heart shape, the length of 7 - 10 cm, keputihan green, scaly / berjuring (each section contains a pulp and seeds), wax layer, pulp white, sweet taste with coarse, many seeds, ellipse, blackish-brown or black. Seed or cutting. 0 - 100 m dpl

Sunday, June 28, 2009

Konsep Taksonomi Tumbuhan

Keanekaragaman tumbuhan sangat besar. Jumlah spesies tumbuhan yang telah dikenal baik oleh manusia tidak kurang dari 2 juta. Tiap spesies menunjukkan variasi yang cukup besar, sehingga secara keseluruhan dunia kehidupan itu memperlihatkan keanekaragaman yang begitu besar. Untuk mempermudah mempelajarinya perlu diciptakan cara yang tepat yaitu klasifikasi. Dari klasifikasi timbullah kelompok-kelompok tumbuhan yang secara umum disebut takson. Karena jumlah takson cukup besar, masing-masing perlu diberi nama untuk mengenal dan membedakannya dari takson yang lain. Kedudukan takson-takson itu berjenjang dan cakupannya ada yang luas, dan ada yang sempit. Dari kata takson kemudian timbul istilah taksonomi yang diartikan sebagai teori dan praktik klasifikasi. Selain taksonomi, juga dikenal istilah sistematika yang berarti kajian tentang keanekargaman tumbuhan. Selain istilah klasifikasi juga dikenal istilah identifikasi. Perbedaannya ialah klasifikasi didasarkan atas pemikiran induktif, sementara identifikasi didasarkan atas pemikiran deduktif.

Herbarium
Pada awalnya banyak spesimen herbarium disimpan di dalam buku sebagai koleksi pribadi tetapi saat ini selain hobies, juga banyak juga menjadikannya sebagai usaha.
Contohnya Herbarium sebagai pembungkus kotak tissue, dll.

Saturday, May 23, 2009

Enceng Gondok (Eichhornia crassipes)

Enceng Gondok (Eichhornia crassipes)Sebagai Buffer Alam

Sungai, danau, empang dan situ serta Kali di Indonesia sering dijumpai Eceng gondok atau enceng gondok dengan nama Eichhornia crassipes adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung.

Enceng gondok di beberapa daerah di Indonesia dikenal dengan nama Kelipuk, Ringgak, Ilung-ilung, Tumpe.Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil.

Sekilas tentang Eceng gondok

Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut.Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini dapat mentolerir perubahan yang ektrim dari ketinggian air, laju air, dan perubahan ketersediaan nutrien, pH, temperatur dan racun-racun dalam air.[3] Pertumbuhan eceng gondok yang cepat terutama disebabkan oleh air yang mengandung nutrien yang tinggi, terutama yang kaya akan nitrogen, fosfat dan potasium (Laporan FAO). Kandungan garam dapat menghambat pertumbuhan eceng gondok seperti yang terjadi pada danau-danau di daerah pantai Afrika Barat, di mana eceng gondok akan bertambah sepanjang musim hujan dan berkurang saat kandungan garam naik pada musim kemarau.[sumber wikipedia]


Pembersih Polutan Logam Berat

Dari hasil kajian Dr, Hasim mendapatkan serumpun enceng gondok mampu menyerap timbal (Pb) hingga 96,4 %, dan menyerap besi (Fe) 65,45% dalam kurun waktu 7 hari. Enceng gondok juga mampu menurunka kadar polutan Hg, Zn, dan Cu,Sebab, secara struktur kimia atom Hg, Zn,dan Cu termasuk golongan logam berat bersama PB dan Fe.


Kegunaan lain di Masyarakat

Enceng gondok juga dikenal sebagai pupuk yang ramah lingkungan, selain itu ditangan orang-orang kreatif enceng gondok menjadi karya yang memiliki nilai ekonomi yang dapat dijadikan penghasilan seperti loundry box, tikar, bantal duduk, kursi anyaman, tas, sandal, keranjang, vas bunga, topi, tali pinggang, dan aksesoris lainnya.

Pembuatannya Mudah

Hanya dengan menjemur batang-batang enceng gondok yang telah dibuang daunnya dibawah sinar matahari. Batang yang sudah kering dianyam menjadi produk kerajinan dalam berbagai bentuk. Apabila dapat dijadikan menjadi benang maka Nilai bisnisnya akan semakin tinggi karena kandungan seratnya juga diduga lebih kuat dan tahan dibandingkan dengan benang yang biasa digunakan.

Monday, February 9, 2009

SALAK

SALAK

TAKSONOMI

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Liliopsida (Monocots)
Subklas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae (Palmae)
Spesies : Salacca edulis Reinw., S. zalacca (Gaertn. )Voss

Nama lain : Salubi (Batak), sala (Minangkabau), sala (Bugis), hakam (Kalimantan)

Asal-usul : Indonesia


PROFIL TANAMAN
Pohon, tinggi 1-5 m. Berduri, daun menyirip panjang 4-7 m, permukaan atas hijau tua mengilat, permukaan bawah hijau putih abu-abu suram, anak daun panjang 70 cm dan lebar 7,5 cm, tangkai panjang berduri. Bunga malai, berkelamin satu, berumah dua, muncul dari ketiak daun, tandan panjang, rangkaian bunga jantan memanjang dan betina bulat seperti gada dengan w3arna cokelat. Buah bulat samapai piramida, pangkal meruncing ujung runcing tajam, tertutup kulit yang letaknya seperti sissik warna coklat kemerahan, panjang 5-10 cm, diameter 5-8 cm. Daging putih, tertutup selaput transparan, rasa manis kelat atau manis asam, berisi1-3 biji cokelat atau cokelat tua. 0-700 m dpl. Biji, anak

AGROEKOLOGI
0-700 mdpl, curah hujan rata-rata 200-400 mm/bulan (menghendaki iklim basah tetapi dapat juga ditanam di daerah kering asal cukup pengairannya). Karena berakar serabut maka memerlukan air tanah yang dangkal. Tanah gembur, lembab, berdrainase baik. Memerlukan penaung (lamtoro, dadap, albisia). Merupakan tanaman berumah dua, untuk budidaya perbandingan tanaman jantan dan betina adalah 1 : 10.

Tuesday, January 6, 2009

Cara Mengitung Kalibrasi alat semprot (sprayer)

Mengitung Kalibrasi alat semprot (sprayer)

Kalibrasi adalah menghitung/mengukur kebutuhan air suatu alat semprot untuk
luasan areal tertentu. Kalibrasi harus dilakukan pada setiap kali akan melakukan
penyemprotan yang gunanya adalah :

1.Menghindari pemborosan herbisida
2.Memperkecil terjadinya keracunan pada tanaman akibat penumpukan herbisida
3.Memperkecil pencemaran lingkungan.

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam melaksanakan
kalibrasi:
1.Siapkan alat semprot yang baik dengan jenis nosel yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya nosel polijet warna biru lebar semprotnya 1,5 m
2.Isi tangki alat semprot dengan air bersih sebanyak 2,5 liter - Pompa tangki sebanyak 10-12 kali hingga tekanan udara di dalam tangki cukup penuh
3.Lakukan penyemprotan pada areal yang akan disemprot dengan kecepatan dan tekanan yang sama sampai air 2,5 liter tersebut habis.
4.Ukur panjang areal yang dapat disemprot dengan 2,5 liter air tersebut.
5.Lakukan penyemprotan sebanyak 3 kali dan hitung panjang serta luas
areal yang dapat disernprot seperti contoh berikut.

Panjang dan luasan areal yang dapat disemprot dengan 2,5 liter
menggunakan nosel polijet warna biru.

Ulangan Panjang (m) Luas (m2)
I. 33 49,5
II. 33 49,5
III. 34 51
Rata - rata 33,3 50

Bila luas areal yang akan disemprot adalah 1 hektar (10.000 m2 ), maka
banyaknya air yang dibutuhkan adalah:

Volume air = 10.000 m2 x 2,5 liter air/1,5 mx33,3m
= 10.000 m2 x 2 5 liter air/50 M2
= 500 liter/ha.
Apabila takaran herbisida yang akan digunakan adalah 3 liter (3000 ml) per
hektar maka herbisida yang dibutuhkan untuk 15 liter air pencampur adalah:
Volume herbisida = (15 liter x 3000 ml)/500 liter
= 90 ml herbisida /15 liter air